Perjuangan Hidup Inah di Gubuk Reyot
sukabumiNews.id, KAB SUKABUMI – Inah (68 tahun), warga Kampung Cikeuyeup, RT 12 RW 14, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tinggal di gubuk reyot.
Mirisnya, janda tua ini terpaksa tinggal bersama dua cucunya di rumah tak layak huni (rutilahu) yang nyaris roboh, lantaran ketiadakmampuan ekonomi.
Kepada awak media Inah mengatakan, bila kedua cucunya yang masih duduk di bangku kelas 1 dan 6 Sekolah Dasar tersebut sedang melakukan aktivitas di dalam rumah, bangunannya bergoyang, kadang sebagian atapnya ada yang berjatuhan.
Kondisi Rumah yang Membahayakan
Inah menuturkan bahwa bagian atap rumah pun sering jatuh. Bahkan di dalam rumah panggung yang tersusun dari anyaman bambu dan kayu tua ini sering ditemukan hewan liar berbahaya.
“Iya, ular pernah dua kali, kamar ini satu, dan kamar itu satu. Kalau dimatiin tidak berani, cuma pakai garam saja usirnya, muncul lagi dikolong samping,” ungkap Inah.
Kerusakan yang Semakin Parah
Inah mengisahkan, sejak dibangun rumah tersebut tahun 1989, hanya dilakukan perbaikan seadanya. Namun, kerusakan berat mulai terasa sejak tiga bulan terakhir, karena bambu penyangga genteng dan lantai makin keropos.
“Ya pelan-pelan aja, pakai ampar (dilapisi tikar bekas) yang jelek-jelek biar tidak gebros sekalian,” keluh Inah.
Saat hujan turun, tambah dia, air mengucur hampir di setiap ruangan, hanya menyisakan satu kamar untuk tidur bertiga bersama kedua cucunya.
“Yang di sini saja kamar yang satu, karena kamar yang dua bocor,” tambahnya.
Inah berharap mendapatkan bantuan pembangunan rumah, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, khususnya Pemda Kabupaten Sukabumi.
“Kalau mau mah, ada yang bantu dari pemerintahnya,” harap Inah penuh harap.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024